Sabtu, 20 September 2008

Mengapa perpisahan harus kau pinta

Seketika itu sepi mencuit hati Hanya suara hujan seakan menyanyi Mendendangkan lagu syahdu Ketika ku terpegun Merenung jauh gambarmu sayangku
Terkilan rasa bila kata-katamu Kau ucapkan padaku, membuat ku terpaku Bersama-sama suratmu, setelah ku baca kini Seolah ku berada dalam mimpi
Titisan demi titisan Airmata ku jatuh berlinangan Kugenggam gambarmu dalam pelukan mesra Tak mungkin dapat ku melupakanmu... Sayang...
Di dalam dunia ini Tak mungkin dapat ku cari pengganti dirimu Oh... mengapa perpisahan yang kau pinta
Janganlah kau lupa suatu ketika dulu Kita pernah bersama berjanji dan bercinta Kini nyata kau mungkiri setelah janjimu itu Di manakah letak kejujuranmu
Dariku... dariku...

Tidak ada komentar: