Kamis, 26 Juni 2008

Wahai Kekasih Hati

Tak sedikitpun ku berharap tuk memutuskan tali penyatuan kita
Engkaulah satu-satunya jiwa yang tlah terpatri didinding jiwa
Dan tak ada lagi jiwa yang dapat kupahat selain keberadaan dirimu.
Tahukah kau kekasih…
Disaat cinta merentangkan sayap-sayapnya
Mengepak dan untuk pertama kalinya membawaku terbang tinggi
Dalam genggaman cintanya yang tulus
Cintalah yang membawa kehangatan dalam kalbu
Dimana jiwaku berselimutkan kasih dalam dekapan tulusnya.
Namun sayang !….sayapnya kini telah terluka dan terpotong.
Seandainya sepasang sayap cinta itu masih berada dipunggungku
Mungkin saat ini aku kan berada disampingnya
Melantunkan syair kerinduan
Mengepakkan sayap kasihnya tuk menyusuri awan keberadaannya.
Bagaimanakah caranya kulepaskan sayap derita ini?
Lihatlah aku sekarang…................
Bagaimana langit jiwaku dapat cerah kembali
Jikalau pasangan jiwaku kini menghilang
Laksana embun terpanggang surya..
Hatiku sesak kekasih!, Hatiku sesak kekasih
Kini tubuhku terhuyung bak mamanggul beban berat dipundaku
Kemana pandanganku mengarah
Tak sedikitpun ada sebuah bayang yang hadir
Selain dari bayang keberadaanmu disisiku
Sekalipun dengannya kuharus berhadapan muka dengan tangan-tangan yang
Menunjuk dan menudingku dengan pandangan hina.….
Duhai……………… betapa malam terasa panjang tanpa dirimu
Duhai ………………betapa hari terasa lama tanpa dirimu
betapa jiwa kian hampa dari hari ke hari
Laksana kain yang terkoyak
dapatkah benang kesetiaan merenda kembali tali kasih
Kini langit tertutup mendung
Wahai penguasa langit
kini cerahkanlah kembali awan yang mendung ini
sapulah kepedihan hati ku dengan warna pelangi
Apabila mendung ini masih berlangsung lama
Berikanlah secercak harapan..................?
Jangan biarkan ketakutan-ketakutan
Mengisi dalam hatiku
Teguhkanlah hati ku dari kebimbangan
Bawa, tuntun dan angkatlah jiwa ku dari kegelapan cinta
selimutilah kegelisahan ku dengan pancaran karuniaMu

Tidak ada komentar: